(Keutamaan ukhuwwah)
Muslimin dan muslimat rohimakumullah
(semoga Allah melimpahkan
rahmat-Nya ke atas kamu semua)!
Assalaamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Ukhuwwah fillah, rahsia suci Allah, dan sifat yang mengiringi
keimanan terhadap-Nya. sudah tentu
mempunyai nilai yang tinggi, "fadhilah" keutamaan, "ajr"
pahala yang tidak sedikit bagi yang mengamalkannya. Ini Allah sediakan untuk mendorong
kita "umat Islam", agar menghargai, mempraktikan dan
memeliharanya.
Abu Hurairah meriwayatkan,
Rasulullah saw. bersabda:
"Tujuh golongan yang akan
mendapat perlindungan di hari kiamat. Hari yang tidak ada perlindungan selain
perlindungan-Nya:
1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang masa hidupnya digunakan untuk mengabdi kepada
Allah
3. Orang yang hatinya sentiasa terpaut di masjid
4. Dua orang yang saling mencintai kerana Allah, bertemu dan berpisah kerana-Nya
5. Laki-laki yang diajak berbuat ma'siat oleh wanita bangsawan lagi cantik, api ia menolak dengan berkata : "Saya takut kepada Allah"
6. Orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan dirinya tidak tahu apa yang disedekahkan tangan kanannya
7. Orang yang selalu berdzikir di waktu sendirian hingga
mengalir air mata".
"Seseorang menziarahi temannya di tempat lain, lalu
Allah mengutus seorang Malaikat yang menunggu di tengah perjalanannya. Ketika
ia sampai, Malaikat bertanya: "Nak jumpa siapa? Jawabnya: "Ingin
jumpa dengan teman saya di tempat ini. Malaikat bertanya lagi: "Adakah
kamu akan mendapatkan sesuatu darinya? Jawabnya: "tidak, tetapi saya
mencintainya kerana Allah. Malaikat berkata: "Aku diutus Allah kepadamu
untuk memberitahukan, bahawa Allah mencintaimu seperti kamu mencintai
saudaramu".
"Demi Allah yang menguasai jiwaku, kamu tidak akan
masuk syurga sehinggalah kamu beriman, dan tidaklah kamu beriman sehinggalah
kamu semua saling mencintai. Mahukah kamu saya tunjukkan sesuatu yang dapat
menyebabkan kamu semua saling mencintai? Sebarkanlah salam".
Dalam hadis Qudsi dari Ubadah
bin Samit, Rasulullah saw bersabda, Allah berfirman:
"Kecintaan-Ku hanya teruntuk orang-orang yang saling mencintai, saling menghubungkan silaturrahmi dan saling memberi kerana-Ku. Orang-orang yang saling mencintai kerana-Ku berada di atas mimbar-mimbar cahaya. Para Nabi, shahabat dan syuhada merasa cemburu terhadap mereka".
Mu'az bin Anas meriwayatkan,
Rasulullah saw ditanya tentang iman yang paling
utama, jawab baginda saw. :
"Kamu mencintai dan membenci kerana Allah. Kamu pergunakan lidahmu untuk mengingati-nya. Lalu Rasul ditanya lagi, "Apa lagi yang Rasul? Nabi menjawab: "Cintai manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri, dan jangan kamu berikan kepada mereka apa yang tidak kamu sukai".
Dari Amru bin Al Jumuh ra.
Rasulullah saw. bersabda:
"Seseorang hamba tidak mendapatkan keimanan yang benar sehingga ia cinta dan benci kerana Allah. Jika ia cinta dan benci kerana Allah ia berhak mendapatkan perlindungan-Nya".
Umar ibnul Khattab
meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda :
"Di antara hamba Allah ada
manusia yang tidak termasuk para Nabi dan bukan para syuhada'. Tetapi pada hari
kiamat para Nabi dan Syuhada' cemburu kepada mereka kerana kedudukannya di sisi
Allah.
Shahabat bertanya:
"Ya Rasulullah, beritahu
kami siapakah mereka itu?
Baginda menjawab:
"Mereka adalah orang-orang
yang saling mencintai kerana Allah. Tidak didasarkan atas hubungan keluarga,
dan bukan kerana harta yang saling mereka berikan. Demi Allah wajah mereka itu
bercahaya, mereka berada di atas cahaya, tidak merasa takut di saat manusia
merasa takut, tidak berduka cita di saat orang lain berduka.
Kemudian Baginda membaca ayat:
"Ingatlah sesungguhnya
wali-wali Allah tidak merasa khawatir dan tidak pula bersedih hati". (S. Yunus/10:62)
Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah Jika kita ingin
menjadi para pejuang Islam, tentunya lebih patut, lebih memerlukan dari yang
lainnya untuk kita membekali diri dengan sikap ukhuwwah yang tinggi, kerana
bukankah dengan berjuang itu kita bercita-cita mendapatkan apa yang Allah
janjikan di atas?.
Allah Azza wa Jalla, Dia-lah Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Pengasih. Kita semua ni hanyalah
hamba-hamba-Nya. Kita dicipta-Nya dalam keadaan lemah, tetapi....., diberi
tanggungjawab memikul tugas-tugas yang ditolak oleh langit dan bumi (sungguh
berat).
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk segala apa
yang kita hajati, Maka Dia mudahkan jalan untuk kita berjaya, Dia beri kita
berbagai nikmat; dalam keadaan lemah Dia beri kita kekuatan, ketika kita
hajatkan sesuatu dan berdo'a kepada-Nya, Dia kabulkan permohonan kita.
Diantara nikmat-nikmat-Nya yang banyak, Dia mudahkan bagi
kita jalan menuju ukhuwwah, agar ia menjadi penebus dosa-dosa kita, menjadi
syafaat bagi kita, menghantar kita ke syurga dan menjauhkan kita dari api
neraka, seperti yang Dia terangkan
dengan jelas di dalam Al Qur-an dan melalui lisan Rasul-Nya saw.
Ikhwah dan akhawat
rahimakumullah!
Kita wajib bersyukur, beribadah, bertasbih atas kemurahan
Allah, berselawat dan salam ke atas Rasul-Nya saw. dan berusaha mencapai nikmat
ukhuwwah dan menempuh jalan ke arah itu, jika tidak, bererti kita ingkar
terhadap syari'at-Nya, bimbingan dan tunjuk ajar-Nya dan bererti kita dzalim
terhadap diri kita sendiri.
Di tangan kita ada Al Qur an dan Sunnah Rasul saw, marilah
kita nikmati hidangan (kehidupan penuh ukhuwwah) yang Allah sediakan untuk
kita. Mudah-mudahan Allah mengembalikan barang kita yang hilang (Dengan
nikmat-Nya kita bersaudara). Bukankah manusia itu diciptakan untuk saling mengenal dan mencintai, yang satu menjadi
rahmat kepada yang lain, kerana
kecenderungan dan tabi'atnya berdekatan, kalau ada perbedaanpun, ianya terlalu
kecil untuk dapat menghapus kesamaannya.
Suatu ketika Imam Malik hairan melihat burung merpati dan
burung gagak berkumpul bersama, seraya berkata: "Keduanya dapat bersatu,
padahal pembawaannya tidak sama. Ketika burung itu terbang, ia melihat kedua
burung itu dalam keadaan tempang. iapun berkata: "Dari sini burung itu
dapat bersatu".
Janganlah "berbeda dalam satu masalah" menafikan
hak yang kita ada persamaan dalam seribu satu masalah.
Ya Allah tanamkanlah keikhlasan, yang merupakan rahasia
suci-Mu kedalam hati-hati kami. Ya Allah jadikanlah kami orang yang menyeru
kepada jalan-Mu, bukan orang yang menghukum mereka yang sepatutnya kami
seru, berilah kami kesabaran dan sifat kasih
sayang dalam menghadapi mereka.
Ya Allah berilah kami dan
kaum kami taufiq dan hidayah-Mu.
Rabbanaa dzolamnaa anfusanaa
wa inlam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna
minal khoosiriin.
Wassalaamu 'alaikum,
Akhukum,
alifh